Jakarta, BIZNEWS.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali membuka secara resmi Kuliah Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda Kemenpora yang bekerjasama dengan Yayasan Embun secara virtual, Minggu (5/12) sore. Kegiatan yang bertema ‘Membuka Pintu Rezeki Melalui Wirausaha’ ini digelar secara hybrid di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Menpora Amali menyampaikan, kuliah penumbuhan minat kewirausahaan pemuda merupakan program yang sudah dilakukan Kemenpora dalam beberapa waktu pada tahun 2021, bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan kelompok-kelompok masyarakat.
Menurutnya, program ini terus didorong Kemenpora karena menyadari bahwa sekarang ini persaingan di kalangan pemuda sangat ketat. Pemuda tidak hanya bersaing antara lulusan perguruan tinggi di dalam negeri saja, namun juga dengan lulusan luar negeri.
“Ini semakin memberikan gambaran pada kita, harus ada cara-cara yang kita siapkan sebagai alternatif. Bahkan, kewirausahaan ini menjadi alternatif dan pilihan utama bila bangsa ini mau atau dapat segera maju. Sejajar dengan bangsa maju lainnya dari sisi ekonominya. Apalagi pandemi yang melanda saat ini, kalau mau cepat bangkit maka sektor kewirausahaan harus kita dorong secara maksimal,” kata Amali seperti dikutip kemenpora.go.id.
Menpora Amali memaparkan, lapangan kerja setiap tahun makin sempit. Namun lulusan sekolah dan lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya semakin banyak. Maka, ketersediaan lapangan kerja dan kebutuhan yang diakibatkan oleh para lulusan tersebut tidak seimbang.
“Jadi antara ketersediaan dan kebutuhan tidak seimbang. Oleh karena itu, maka menjadi wirausaha tentu menjadi hal yang penting. Bukan hanya menjadi pilihan setelah tidak bisa mendapatkan pekerjaan di sana-sini,” tukasnya.
Meskipun, lanjut Menpora Amali, para orang tua memiliki keinginan agar anaknya ketika lulus sekolah dan perguruan tinggi bekerja menjadi pegawai negeri, anggota TNI-Polri, bekerja di perusahaan-perusahaan swasta besar dan lainnya. Namun, bila orang lain tidak memberikan kesempatan tersebut tentu mereka tidak bisa melakukan apa-apa.
“Tetapi kalau dengan kita berwirausaha, kita sendiri akan menentukan itu. Nah untuk menuju ke sana tentu kita ada bekal, kita tidak bisa bangun tidur, berniat menjadi interpreneur menjadi wirausahawan terus langsung jadi. Ada tahapan-tahapannya, itulah sebabnya kami di Kementerian Pemuda Olahraga melakukan penumbuhan minat wirausaha secara bertahap,” jelasnya.
Disamping itu, Menpora Amali memaparkan bahwa persentase negara dikatakan maju secara perekonomian dan sejahtera apabila jumlah wirausahawannya di angka 4 sampai 5 persen. Sementara Indonesia angkanya masih dibawah.
“Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga pun kita masih berada dibawah, ini peluang masih sangat terbuka untuk kita masuk ke dunia wirausaha,” ujarnya.
Dengan demikian, dia mendorong agar pemuda menjadi wirausahawan. Sebab, kalau menjadi wirausawan maka mereka telah menjadi penyedia lapangan pekerjaan buat orang lain dan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya.
“Sudah barang tentu bisa membantu dirinya sendiri, tetapi kalau anda menggantungkan harapan atau bekerja pada orang lain. Maka tentu anda tidak bisa dikatakan mandiri, anda bergantung kepada orang pilihan ada di tangan para peserta sekalian,” katanya.
Dijelaskannya, Kemenpora memberi kesempatan kepada para pemuda yang memiliki minat berwirausaha dan selanjutnya diberi pendampingan dan difasilitasi sehingga bisa jalan menjadi seorang wirausahawan.
“Mudah-mudahan para peserta yang ikut dalam kegiatan ini yang nanti setelah mendapatkan motivasi, pengalaman, dan berbagai pengetahuan dari para narasumber langsung tergerak untuk menjadi seorang wirausahawan. Mudah-mudahan dari kegiatan ini bisa akan kita dapatkan wirausahawan baru, start up baru sehingga kekosongan yang ada, persentse yang masih rendah itu bisa segera terisi,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan ini Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Imam Gunawan, Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih dan sejumlah narasumber diantaranya Lutvan Handi, Ketua Sekolah UMKM Semarang, Muhammad Asim, Ketua Kepemudaan Yayasan Embun dan para peserta kuliah kewirausahaan pemuda.
foto:putra/kemenpora.go.id
Headline
LEAVE A REPLY