Jakarta, BIZNEWS.ID - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Y.B Satya Sananugraha menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES), secara daring, pada Sabtu (17/9/2022).
Kegiatan seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa pascasarjana dari ranah magister dan doktoral di UNNES. Selain itu juga dihadiri narasumber dari industri, dan para civitas akademik UNNES. Tema yang diangkat dalam kegiatan seminar nasional itu adalah "Sinergi Perguruan Tinggi, Pemerintah, dan Industri dalam Penguatan Sumber Daya Manusia Unggul Berpendidikan Pada Era Digital”.
Dalam kesempatan itu, Seskemenko PMK menyampaikan bahwa kolaborasi perguruan tinggi dan industri sangat diperlukan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Dia menjelaskan, perguruan tinggi merupakan lumbung IPTEK dan memiliki SDM yang mampu menghasilkan inovasi untuk dapat diterapkan di dunia industri. Kemudian, industri dapat memberikan dukungan kepada perguruan tinggi dalam penelitian maupun pengembangan serta penggunaan hasil riset secara berkesinambungan.
"Sinergitas ini diharapkan dapat mewujudkan SDM unggul yang berdampak pada kedaulatan bangsa dalam teknologi dan inovasi untuk membangun perekonomian bangsa," ujar pria yang akrab disapa Sani itu.
Lebih lanjut, Sani menerangkan, sebagai upaya untuk menciptakan SDM yang kompeten dan berdaya saing, Pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Perpres tersebut, jelas dia, dimaksudkan untuk mengubah paradigma pendidikan vokasi dari yang selama ini berorientasi suplai (supply driven) menjadi berorientasi kebutuhan pasar kerja (demand driven).
"Perlu dilakukan berbagai transformasi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi dengan mengedepankan peran Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA)," ujarnya seperti dkutip kemenkopkm.go.id.
Menurut Seskemenko PMK, untuk menciptakan SDM unggul, berkualitas, dan berdaya saing, pembenahan vokasi harus dilakukan menyeluruh mulai dari penyelarasan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, penyediaan pendidik dan instruktur, penyediaan akses magang/praktek di DUDIKA, sampai pada akreditasi lembaga dan sertifikasi kompetensi lulusan sebagai penjaminan mutu.
Dia meminta Kampus UNNES bisa mengimplementasikan amanat Perpres Nomor 68 Tahun 2022, untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul, berdaya saing, terampil, bermutu, dan kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.
"Saya juga berharap Universitas Negeri Semarang ini mampu menangkap peluang kerjasama dengan industri. Perguruan tinggi akan lebih berkembang apabila melakukan berbagai kerjasama dengan DUDIKA," pungkasnya.
LEAVE A REPLY