Jakarta, BIZNEWS.ID - Dalam survey ‘Coursera Global Skills Report’ di 100 negara yang dirilis tahun 2021, disebut bahwa untuk bersaing di bursa kerja masa depan, setidaknya ada tiga keterampilan utama yang dibutuhkan oleh para pencari kerja. Ketiga keterampilan tersebut adalah manajemen teknologi, soft skill dan technicall skill, serta human skill.
Meskipun automasi diprediksi menggantikan sebagian peran manusia, beberapa pekerjaan yang membutuhkan kemampuan human skill seperti pemecahan masalah, komunikasi dan literasi komputer, tak akan mudah terganti oleh mesin. Temuan tersebut sejalan dengan laporan yang dirilis World Economic Forum (WEF) bertajuk 'The Future of Jobs 2020'. WEF mengklaim, untuk bertahan di era VUCA, para pencari kerja harus memiliki kemampuan berfikir kritis, kreatif, ketahanan, dan mengembangkan kecerdasan emosional.
Agnessia Nurshinta Dewi, adalah salah satu pelajar yang menyadari pentingnya membekali diri dengan kemampuan human skill sedari dini. Siswi asal SMA Negeri 78 Jakarta tersebut, sudah terlatih mengikuti berbagai kegiatan sosial dan volutarisme sejak menginjak bangku SMA.
“Saya pernah membaca salah satu artikel tentang Deloitte Volunteer Impact Survey pada tahun 2016. Dalam artikel disebutkan bahwa 82 persen responden yang merupakan para pimpinan perusahaan atau yang bertanggung jawab untuk seleksi karyawan, memilih kadidat dengan pengalaman kegiatan kesukarelaan. Sejak saat itu saya memutuskan untuk rajin mengikuti kegiatan sosial,” ungkap Agnessia dalam wawancara daring, Kamis (19/08).
Kegiatan kesukarelaan yang paling berkesan baginya, adalah saat dirinya terpilih menjadi salah satu penyuluh dalam kegiatan Sensus Penduduk Tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Agnessia berhasil mengalahkan ribuan pendaftar yang berasal dari siswa SMA dan mahasiswa seluruh Indonesia.
Capaian prestasi akademik dan non akademik yang gemilang, serta rentetan kegiatan kesukarelaan yang telah diikutinya, mengantarkan Agnessia untuk menjadi salah satu penerima Beasiswa dari Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (APERTI BUMN) Tahun 2021. Agnessia berkesempatan untuk berkuliah di Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina dengan beasiswa penuh.
“Delapan perguruan tinggi anggota APERTI BUMN memberikan pembebasan biaya pendidikan sampai dengan lulus kepada 47 orang calon mahasiswa baru. Universitas Pertamina (UP) memberikan beasiswa kepada sembilan orang calon mahasiswa. Sementara itu, IT PLN dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) masing-masing memberikan beasiswa kepada enam dan tujuh calon mahasiswa. Telkom University (Tel-U), Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos), Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG), IT Telkom Surabaya, dan IT Telkom Purwokerto, masing-masing memberikan lima slot beasiswa,” ujar Rektor Universitas Pertamina, Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D.
Sebanyak 34 ribu peserta, lanjut Prof Wirat, telah mengikuti seleksi beasiswa yang berlangsung secara daring. Dari jumlah tersebut, pendaftar ke Universitas Pertamina berjumlah 8.546. Jumlah ini menunjukkan minat berkuliah di Universitas Pertamina terus konsisten.
Proses seleksi beasiswa terdiri dari penilaian rapor, prestasi akademik dan non-aademik, serta wawancara. “Nilai beasiswa APERTI BUMN yang kami berikan selama tiga tahun terakhir berjumlah 1,6 Milyar Rupiah. Untuk tahun ini, kami mengalokasikan 360 Juta Rupiah untuk para penerima beasiswa,” pungkas Prof Wirat.
Headline
LEAVE A REPLY