Jakarta, BIZNEWS.ID - Salah satu hal yang penting diajarkan pada anak sejak dini adalah tentang sikap altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri). Dengan ini mereka bisa mengambil keputusan yang tidak hanya berfokus pada minat pribadi saja. Untuk membangun sikap altruisme itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua di antaranya:
1. Bicara tentang perasaan
Dikutip dari Huffpost, Aila Malik, seorang aktivis dan penulis mengungkapkan bahwa altruisme didefinisikan sebagai kepedulian dan pengabdian untuk melayani orang lain. Dimulai dengan dasar 'empati', atau kemampuan untuk memahami perasaan orang lain.
Untuk membantu anak-anak mengembangkan empati, orang tua harus menekankan kecerdasan emosional. Ajari anak-anak untuk mengidentifikasi perasaan mereka dan memprosesnya.
Buat ruang untuk semua orang di keluarga Anda untuk merasa nyaman mengekspresikan dan mendiskusikan perasaan dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan EQ sebagai prioritas seperti IQ sejak usia dini.
"Berbicara tentang perasaan kadang-kadang dapat membantu mereka mengidentifikasi momen-momen itu pada orang lain,” ujar Aila.
2. Bagikan perspektif yang berbeda
Ketika anak-anak mengembangkan kecerdasan emosional, mereka menjadi lebih baik dalam menempatkan diri mereka pada posisi orang lain dan memahami pengalaman serta perspektif lain. Orang tua dapat mempromosikan keterampilan ini melalui percakapan yang bermakna.
"Pada usia berapa pun, melakukan percakapan tentang konflik sosial di kehidupan nyata adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan empati dan tidak mementingkan diri sendiri," jelas psikolog klinis dan penulis Jenny Yip.
3. Tunjukan perilaku baik pada anak
Apa yang orang tua lakukan sama pentingnya dengan apa yang mereka katakan, seringkali bahkan lebih penting. Itulah mengapa penting untuk melihat ke dalam diri sendiri, menilai perasaan altruisme Anda sendiri dan berjanji untuk mencontohkan hal-hal ini pada anak-anak Anda.
"Ketika bicara tentang tidak menjadi egois, itu berarti Anda kurang peduli tentang validasi eksternal dan apa yang orang pikirkan tentang Anda, dan lebih peduli tentang kesejahteraan orang lain," kata Yip.
"Anda harus dapat mencontohkan kemampuan untuk berpikir di luar diri Anda, dan berpikir tentang kesejahteraan orang lain,” jelasnya.
4. Tekankan rasa besyukur
Berlatih bersyukur memiliki manfaat emosional yang tak ada habisnya dan juga bisa menjadi kunci untuk mengembangkan rasa empati dan altruisme. Ketika anak-anak menghargai dan merasa bersyukur atas semua yang mereka miliki, mereka mungkin cenderung akan mendukung orang yang tak seberuntung dirinya.
Aila Malik menyarankan agar Anda membuat jurnal tentang apa yang Anda syukuri setiap harinya. Mulailah membuat dinding ucapan syukur keluarga atau semua untuk menambahkan catatan atau gambar hal-hal yang kalian syukuri.
"Mulai rutinitas makan malam di mana semua orang berbagi rasa terima kasih,” ujar Alia.
5. Ajak mereka untuk berada di tempat yang banyak perbedaan
"Paparkan anak-anak kepada orang-orang dan tempat-tempat yang berbeda dari mereka dan lingkungan mereka sehari-hari," saran Alia Malik.
“Pergilah mendaki gunung, rasakan pemandangan baru, berjalan-jalan di lingkungan yang berbeda atau kunjungi taman lingkungan yang baru, cicipi makanan baru dan dengarkan berbagai jenis musik. Pelajari tentang tradisi lain dengan mendengarkan cerita orang, menghadiri festival, membaca buku multi-budaya, dan menonton film dokumenter,” lanjutnya.
Ketika Anda memaparkan anak-anak pada keragaman dunia, lanjutkan dengan mempelajari dan bagaimana perasaan mereka. Bantu mereka merasa nyaman mendorong batas-batas mereka dan memahami bahwa dunia besar dan beragam. Demikian Medcom.id
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY