Yogyakarta, BIZNEWS.ID - Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih berbagai pencapaian dalam pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) by Subject 2022 yang dirilis Rabu (6/4). Secara umum peringkat UGM meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi rumpun bidang studi Social Sciences & Management naik menjadi 153 dunia dari peringkat 261 di tahun 2021.
“Rumpun bidang studi dengan performa terbaik di UGM adalah Social Sciences & Management. Kategori ini memayungi berbagai bidang studi, antara lain Social Policy & Administration dan Development Studies yang menempati peringkat pertama di Indonesia dan masuk ke dalam 51-100 besar dunia,” tutur Sekretaris Rektor UGM, Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D., Kamis (7/4).
Gugup menambahkan dari semua bidang studi yang menerima penilaian, Theology, Divinity & Religious Studies yang termasuk di dalam rumpun Arts & Humanities berada di peringkat paling tinggi, yaitu nomor 47 di dunia dan nomor 1 di Indonesia. Dalam rumpun yang sama, Modern Languages juga menduduki peringkat ke-1 di tingkat nasional, diikuti dengan Architecture/Built Environment pada peringkat ke-2.
Dalam rumpun bidang studi Natural Sciences, bidang studi Geography bertahan di posisi ke-1 di Indonesia secara konsisten dari tahun 2019 hingga tahun ini, dan termasuk dalam 101-150 besar pada taraf global. Seperti halnya Geography, bidang studi Business & Management Studies yang berada di rumpun bidang studi Social Sciences & Management juga terus mempertahankan posisinya pada peringkat ke-1 di Indonesia. Bidang-bidang lain juga mengalami peningkatan peringkat.
Kepala Kantor Jaminan Mutu (KJM) UGM, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., menambahkan terdapat lima kriteria utama yang mendasari pemeringkatan yang dilakukan oleh QS ini, yaitu reputasi akademik, reputasi lulusan, jumlah sitasi publikasi, h-index atau tolok ukur produktivitas dan dampak dari hasil publikasi yang diterbitkan dosen dan peneliti, dan yang terbaru International Research Network (IRN).
Asesmen terhadap reputasi akademik dan reputasi lulusan, kata Indra, dilakukan melalui survei kepada mitra-mitra perguruan tinggi, seperti perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mahasiswa lulusan perguruan tinggi. Nilai sitasi dan h-index diukur berdasarkan publikasi yang terindeks di pangkalan data Scopus. Untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan QS perguruan tinggi harus memenuhi paper threshold atau jumlah minimal artikel penelitian yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir sehingga publikasi menjadi salah satu kriteria yang penting. IRN adalah ukuran efisiensi dalam membangun kolaborasi penelitian yang stabil di setiap bidang studi dari 5 rumpun bidang studi QS WUR by Subject.
“Pada tahun ini IRN diperkenalkan dalam peringkat berdasarkan rumpun bidang studi saja,” jelas Indra.
Selain melakukan pemeringkatan per bidang studi, QS juga menerbitkan peringkat perguruan tinggi secara umum setiap tahunnya pada pertengahan tahun melalui QS World University Rankings. Demikian ugm.ac.id.
LEAVE A REPLY