Bantul, BIZNEWS.ID - Film karya sivitas akademika MTsN 9 Bantul meraih juara III Lomba Video Penguatan Moderasi Beragama tahun 2021. Ajang ini digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penghargaan pemenang diberikan Kakanwil Kemenag DIY Masmim Afif, Senin (10/1/2022), kepada Kepala MTsN 9 Bantul Nur Hasanah Rahmawati. Lomba Video Penguatan Moderasi Beragama digelar sebagai rangkaian kegiatan Hari Amal Bhakti ke-76 Kementerian Agama yang mengusung tema “Transformasi Layanan Umat”.
“Kami ucapkan selamat dan sukses kepada semua penerima penghargaan. Jangan dilihat dari besarnya hadiah yang diterima, tapi lihatlah dari nilai kebersamaan yang telah kita bangun bersama,” papar Masmin Afif seperti dikutip kemenag.go.id.
Menurut Nur Hasanah, film “Beda Jalan Satu Tujuan” bercerita tentang Shaleh (diperankan Agus Aris Subagyo, guru MTsN 9 Bantul) dan anaknya yang bernama Ramdan (Fadhil Rahman Afianto, siswa) yang sering salat berjamaah di masjid berbeda. Hal ini membuat tetangga mereka memandang aneh. Bahkan, Rahmat (Nur Ikhsan Endhy Syaifullah, guru) yang satu masjid dengan Shaleh mengatakan Ramdan sesat. Rahmat menasihati Shaleh supaya anaknya kembali ke jalan yang dianggapnya benar, yaitu satu masjid dengan mereka.
Permasalahan ini, lanjut Nur Hasanah, mampu diatasi istri Shaleh atau Ibu Ramdan (Rahmi Prabawaty, guru). Dia menjelaskan melalui kopi. Jika selera kopi saja tidak bisa disamakan, mengapa pilihan masjid yang beda bisa memecah belah keluarga? Penjelasan Ibu menyadarkan Shaleh dan Ramdan bahwa perbedaan perlu disikapi secara arif, tidak untuk saling menyalahkan, dan tidak semestinya menimbulkan perpecahan.
Namun, Rahmat yang melihat Ramdan masih salat di masjid berbeda, kembali menegur Shaleh. Dia mengatakan bahwa Ramdan sesat. Shaleh pun meminta Rahmat agar tidak mudah melabeli seseorang dengan kata "sesat". Menurut Shaleh, yang terpenting orang tersebut masih meyakini Tuhan, mengimani Tuhan.
Melalui film ini, Atik, sapaan akrab Kepala MTsN 9 Bantul sekaligus Produser film tersebut ingin berbagi pengalaman dan sudut pandang tentang moderasi beragama dalam keluarga. Atik menegaskan bahwa moderasi beragama hendaknya dipahami sejak dalam lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Perbedaan tidak seharusnya menjadi pemecah belah hubungan, karena hal itu merupakan sebuah takdir.
Film yang ditayangkan melalui kanal Youtube MTs Negeri 9 Bantul Official ini telah merebut penghartian penonton sebanyak 7.359 view, 3.700 like, dan 454 komentar. Atik berharap, ke depan, MTsN 9 Bantul dapat kembali melahirkan karya-karya kreatif yang mengolaborasikan semua elemen di madrasah.
“Kami akan terus melahirkan karya-karya baru untuk terus mengasah kreativitas dan kekompakan semua elemen di MTsN 9 Bantul,” pungkas Atik.
Headline
LEAVE A REPLY