Home Kesehatan Cegah Stunting, Hindari Perkawinan Usia Dini

Cegah Stunting, Hindari Perkawinan Usia Dini

0
SHARE
Cegah Stunting, Hindari Perkawinan Usia Dini

Jakarta, BIZNEWS.ID - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Femmy Eka Kartika Putri, memberikan pembekalan materi tentang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda dalam Upaya Pencegahan Stunting dalam acara Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreativitas Tingkat Nasional (Adujak Nasional) 2022, pada Sabtu (20/8).

Femmy menyampaikan setidaknya ada 4 faktor multidimensi yang menjadi pendorong tingginya angka stunting yaitu: 1) praktik pengasuhan yang tidak baik; 2) terbatasnya akses layanan kesehatan dan pembelajaran dini yang berkualitas; 3) kurangnya akses ke makanan bergizi; dan 4) kurangnya akses air bersih dan sanitasi. 

Lebih lanjut, Femmy menjelaskan, di luar faktor tersebut, perkawinan usia dini menjadi salah satu penyumbang tingginya kasus stunting di Indonesia. Karenanya, dia meminta peran remaja untuk memberikan sosialisasi terkait bahaya stunting dan bahaya perkawinan usia dini.

"Para remaja khususnya para Duta Genre dapat bahu membahu menjalankan program seperti diseminasi dan sosialisasi kepada rekan sebayanya dalam isu pencegahan perkawinan usia anak," jelas Deputi Femmy seperti dikutip kemenkopmk.go.id. 

Lebih lanjut, Femmy mengatakan, para remaja perlu diberikan porsi yang lebih besar dari masa sebelumnya untuk ikut serta berperan aktif dalam pencapaian target prioritas nasional. Salah satunya adalah penurunan angka stunting melalui penjangkauan kepada rekan sebayanya dalam pencegahan perkawinan anak.

"Saya berharap para Duta Genre dapat menjadi teladan bagi remaja sekitarnya untuk mensukseskan program penurunan stunting di Indonesia," ucapnya.

Sebagai informasi, rangkaian acara Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreativitas Tingkat Nasional (Adujak Nasional) 2022 diselenggarakan oleh BKKBN pada 19-22 Agustus 2022.

BKKBN menargetkan dalam beberapa waktu ke depan di setiap desa ada 2 Duta Genre, sehingga akan ada sekitar 160 ribu Duta Genre di sekitar 82 ribu desa kelurahan di Indonesia.

Acara dihadiri 1200 peserta dari semua Provinsi di Indonesia dan menghadirkan pemateri dari K/L untuk memberikan pembekalan kepada para peserta. Acara pembekalan diikuti para peserta dengan sangat antusias.