Keterangan Gambar : (foto kiri ke kanan) Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan, Menpora Zainudin Amali, dan Asop Kapolri Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi usai Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Sepak Bola Liga 1 di Auditorium Kemenpora Jakarta. Rakor sepakat kompetisi Liga 1 yang terhenti akan dilanjutkan demi kepentingan Timnas Indonesia yang akan menghadapi Piala AFF dan Pildun U-20. Namun Polri masih perlu satu kali lagi Koordinasi untuk keluarkan izin kompetisi.
BizNews.id - Jakarta - Kelanjutan kompetisi sepak bola Liga 1 yang terhenti pasca-tragedi Kanjuruhan, sepenuhnya kini berada di tangan Kepolisian Republik Indonesia. Desakan dan harapan seluruh stake holder PSSI, masih akan dipertimbangkan dalam pertemuan tim Polri dan jajaran PSSI serta PT Liga Indonesia Baru pada Selasa (29/11) besok.
"Jadi tadi kami melakukan rapat koordinasi bersama PSSI dan LIB, juga perwakilan klub peserta liga, Polri, Kemenkes serta perwakilan PUPR. Setelah berembuk dan pertimbangan kita butuh Timnas yang kuat untuk menghadapi Piala AFF dan Piala Dunia U-20, kita sepakat kompetisi harus berjalan. PSSI akan merumuskan terakhir (kompetisi) seperti apa. Dari situ (rumusan PSSI) kemudian Polri akan memutuskan apakah kompetisi boleh lanjut atau tidak. Jadi begitu ya. Sekali lagi, Polri butuh waktu satu kali lagi rapat koordinasi, khusus untuk pengamanan," jelas Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali kepada awak media, usai memimpin Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Liga 1, di Auditorium Kemenpora Jakarta, Senin (28/11).
Rapat dihadiri Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan alias Iwan Bule, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, perwakilan PUPR, Kemenkes, dan Polri yang diwakili Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Menyambut hasil rakornas ini, Irjen Pol Agung menyatakan bahwa Polri sangat mendukung sepakbola nasional agar dapat berprestasi di level internasional. Atas dasar itu Polri telah mengeluarkan Peraturan Polri nomor 121 tahun 2022, di mana di dalamnya terdapat tentang pengaturan pengamanan, termasuk untuk pertandingan kompetisi sepakbola.
"Perpol ini adalah pedoman bagi kami, Polri untuk pelaksanaan tugas pengamanan kompetisi sepakbola. PSSI sudah bersurat kepada kami, untuk permintaan izin (kompetisi Liga 1)," kata Agung.
"Ini tentu harus melewati proses. kami memahami bahwa Polri ingin mendukung sepenuhnya persepakbolaan Indonesia, terutama Timnas yang tangguh. Untuk terselenggaranya liga yang akan datang, kita harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Perpol nomor 121 tahun 2022, yang antara lain tentang penilaian resiko," tambah Irjen Polisi Agung.
Polri akan meminta kepastian soal kesiapan PSSI dan LIB, terutama terkait stadion stadion yang layak untuk menggelar kompetisi.
Persyaratan Polri ini disambut pihak PUPR yang juga akan melakukan peninjauan untuk stadion stadion yang akan dipakai kompetisi.
PSSI melalui Ketum Iwan Bule mengaku sangat menghargai dukungan dari semua pihak akan kelanjutan kompetisi Liga 1. Menurut Ibul, bergulirnya kompetisi juga menjadi harapan bahkan permintaan tegas dari Pelatih Timnas Shin Tae Yong. Pelatih asal Korea Selatan itu meyakini sehebat atau seintens latihan dimanapun tempatnya, tidak akan menuai hasil maksimal jika pemain tanpa menjalani laga kompetisi.
Harapan senada disampaikan Ferry Paulus yang baru diberi mandat sebagai Dirut PT LIB penyelenggara kompetisi. Ferry mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh pemilik klub, agar dapat mengikuti semua aturan, baik dari pemerintah maupun Kepolisian sebagai tenaga pengamanan, demi terciptanya kompetisi yang bersih dan aman. Semua itu bermuara pada skuat Timnas yang akan menghadapi Piala AFF dan Piala Dunia U-20 pada tahun depan.(Dens)
LEAVE A REPLY