Home Kesehatan 4 Dekade Berkiprah, JEC Terus Melangkah Lebih Jauh untuk Melayani Masyarakat Indonesia

4 Dekade Berkiprah, JEC Terus Melangkah Lebih Jauh untuk Melayani Masyarakat Indonesia

Kesehatan Mata

0
SHARE
4 Dekade Berkiprah, JEC Terus Melangkah Lebih Jauh untuk Melayani Masyarakat Indonesia

Keterangan Gambar : Menkes Budi Guna Sadikin (baju batik) menerima cenderamata dari Co-Founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group Dr. Darwan M. Purba, SpM(K), berupa sebuah buku tentang sepak terjang tim medis JEC saat mengatasi covid-19. JEC genap 4 abad berkiprah untuk turut mengatasi kesehatan mataasyarakat Indonesia.(Foto Den)

Biznews.id - Jakarta - Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics hari ini Kamis (1/2) memperingati Hari Jadi
ke-40. Pengalaman empat dekade, JEC terus melangkah lebih jauh untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Gebrakan terbaru untuk mewujudkan itu, JEC meresmikan operasional 3 cabang terbaru sepanjang tahun ini, dan menguatkan program JEC Academy.

Peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles” di Gedung JEC Kedoya, dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Co-founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group Dr. Darwan M. Purba, SpM(K), dan Presiden Direktur JEC Korporat Dr. dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K).

“Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia, produktivitas rakyat dan daya saing internasional. Sumber daya manusia yang berkualitas berkaitan erat dengan kondisi kesehatan yang bebas gangguan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya yang disambut meriah pimpinan dan karyawan JEC yang hadir.

Budi menambahkan salah satu yang utama, kesehatan mata; lantaran mata merupakan indra yang berperan sebagai jendela dunia. Karenanya, Budi selaku Menkese berterima kasih kepada JEC Eye Hospitals and Clinics yang selama 40 tahun kontinu mendukung percepatan pembangunan kesehatan di Tanah Air, melalui penyediaan layanan penanganan mata berstandar internasional.

“Salah satu komponen kunci untuk menggerakkan pembangunan kesehatan adalah sumber daya manusia kesehatan - yang berperan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Pada ranah ini pula saya ingin memberikan apresiasi kepada JEC Eye Hospitals and Clinics yang telah berkomitmen meningkatkan kualitas para SDM kesehatan di Indonesia, dengan menjadi rumah sakit penyelenggara pendidikan ilmu kesehatan mata. Bahkan, menjadi rumah sakit mata swasta pertama dan satu-satunya yang merintis program ini,” tambah Menkes.

JEC telah menjalankan JEC Academy sejak 1998, yakni program pengembangan profesi dan peningkatan keterampilan praktik klinis bagi para tenaga kesehatan mata, baik dokter maupun perawat. Didukung 34 pelatih profesional dan bersertifikat, JEC Academy telah diikuti oleh lebih dari 190 dokter dan 170 perawat dari berbagai wilayah Indonesia, bahkan dari mancanegara.

“JEC berkomitmen mengoptimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami meyakini tujuan tersebut dapat dicapai, salah satunya, dengan pengembangan kompetensi para tenaga kesehatan melalui riset dan pendidikan," kata Presiden Direktur JEC Korporat, Dr. dr. Johan A Hutauruk, SpM(K).

"Inilah yang semakin memacu JEC untuk berkontribusi menjadi hospital based training program agar kualitas profesional bidang kesehatan mata di Indonesia semakin meningkat dan merata,” lanjut Johan.

Perhatian berkelanjutan JEC pada pengembangan SDM kesehatan mata sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus bertumbuh. Selain penguatan tenaga ahli mata, pada hari jadinya tahun ini, JEC juga bertekad untuk memudahkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang unggul, yakni dengan penyediaan teknologi mutakhir dan penambahan cabang.

“Empat dekade berkiprah bukanlah titik pencapaian, tetapi justru pendorong JEC untuk melangkah lebih jauh mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia," tegas Johan. Menyongsong dekade usia berikutnya, Johan memastikan bahwa prioritas JEC adalah meningkatkan pengalaman positif pasien ketika mendapatkan pelayanan, dan selama berada di lingkungan jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics.

"Dengan mutu ekosistem eye care di Indonesia yang diandalkan dan keberadaannya yang kian mudah dijangkau, masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan mata tepercaya,” sambung  Johan.

Bagian dari perayaan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles”, pada pertengahan Januari lalu, JEC  telah melakukan grand opening Klinik Utama Mata JEC JAVA @ Pasuruan; menjadi satu-satunya institusi kesehatan mata di area Pasuruan yang memiliki layanan subspesialis.

JEC juga akan meresmikan Rumah Sakit Mata JEC-Orbita @ Makassar pada 3 Februari 2024 nanti. Cabang ini merupakan rumah sakit mata kelima JEC Eye Hospitals and Clinics, dan yang pertama berlokasi di wilayah Indonesia Timur. Selanjutnya, pada semester dua tahun ini, JEC berencana membuka Klinik Utama JEC-Orbita @ Kendari. 

Ketiga cabang baru tersebut semakin mengokohkan jaringan luas JEC Eye Hospitals and Clinics yang sekarang tersebar di 11 kota di 6 provinsi. Dari skala besaran fasilitas, saat ini JEC sudah mengoperasikan 5 rumah sakit dan 10 klinik utama mata.

Kepemimpinan JEC di bidang kesehatan mata Indonesia telah teruji dan terbuktikan dari pengalaman panjangnya. Selama empat dasawarsa, JEC telah menjalankan lebih dari 150.000 tindakan operasi katarak bagi pasien-pasiennya. Untuk kelainan refraksi mata minus dan silinder, JEC telah melaksanakan lebih dari 15.000 tindakan penanganan berbasis teknologi LASIK dan ReLEx SMILE.

Sejak berdiri pada 1984, pencapaian-pencapaian JEC sebagai pionir sentra kesehatan mata di Indonesia telah diakui secara luas. JEC berhasil meraih akreditasi Joint Commission International (JCI) empat kali berturut-turut pada 2014, 2017, 2020, dan 2023 melalui JEC @ Kedoya (menjadi RS mata pertama dan satu-satunya di Indonesia) serta sebagai RS mata yang terakreditasi Paripurna.

Tak hanya di dalam negeri, kiprah penting lainnya, JEC merupakan pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) – dan kini menjadi anggota aktif, di samping berperan dalam World Association of Eye Hospital (WAEH).

Dalam ranah teknologi, JEC merupakan perintis layanan LASIK pertama di Indonesia (1997), serta menghadirkan teknologi ReLEx SMILE PRO ke Tanah Air (menjadi satu dari tiga penyedia pertama di Asia Tenggara) pada akhir 2022 lalu. Lebih dari satu dekade lalu, pada 2012, JEC telah menjalankan operasi katarak menggunakan teknologi Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery (FLACS), perdana di Indonesia!

Sementara dari segi layanan, JEC memiliki deretan sentra terpadu terlengkap, seperti JEC Vitreo-Retina Service, JEC Ophthalmic Trauma Service, JEC Macula Center, Children Eye and Strabismus Center, Myopia Control Center, dan yang baru diluncurkan: JEC Thyroid Eye Center.

Tak berhenti pada pengembangan fasilitas, pemutakhiran teknologi dan penambahan sebaran jangkauan, JEC konsisten memberikan dampak lewat aksi sosial: “Bakti Katarak JEC”. Selama empat dekade terakhir, JEC telah memberikan tindakan operasi katarak gratis kepada sekitar 3.000 orang dari kalangan yang membutuhkan - bentuk peran sertanya mendukung pemberantasan kebutaan di Indonesia.

Pada perayaan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles”, JEC melanjutkan “Bakti Katarak JEC” di beberapa cabangnya. Januari kemarin, di Klinik Utama Mata JEC JAVA @ Pasuruan, JEC mengoperasi katarak secara cuma-cuma kepada 50 penderita; sekaligus sebagai peresmian operasional klinik. Sementara, di RS Mata JEC-Orbita @ Makassar pada akhir Februari 2024 nanti, “Bakti Katarak JEC” rencananya melibatkan 100 penerima manfaat; serangkai dengan grand opening rumah sakit.   

Puncak selebrasi HUT ke-40 JEC bertempat di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya dengan melibatkan seluruh jajaran komisaris, tim dokter, dan seluruh karyawan dari ke-15 cabang, baik secara luring maupun daring.(Dens)