Jakarta, BIZNEWS.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama International Telecommunication Union Development Sector membahas kolaborasi untuk pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Mewakili Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyambut baik inisiatif kolaborasi dan pembaruan mengenai perkembangan Prakarsa Cetak Biru Desa Cerdas serta Pelatihan Inovasi Daerah.
“ITU telah meminta BAKTI Kementerian Kominfo dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mengembangkan Cetak Biru Desa Cerdas. Poin tindak lanjutnya adalah pembahasan rincian spesifik tentang inisiatif dan di mana Kominfo dapat berkontribusi," jelas Sekjen Kementerian Kominfo usai menghadiri pertemuan virtual Courtesy Call dengan Direktur Pengembangan Telekomunikasi ITU Doreen Bogdan-Martin, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (11/02/2021).
Menurut Sekjen Mira Tayyiba, Kementerian Kominfo mengapresiasi inisiatif kolaborasi ITU yang tengah berlangsung. "Untuk kemajuan Pelatihan Inovasi Daerah, ITU telah meminta Indonesia menjadi salah satu peserta Pelatihan Inovasi Daerah yang akan didasarkan pada “Toolkit ITU: Menjembatani Kesenjangan Inovasi Digital,” paparnya.
Selain inisiatif kolaborasi, pada sesi pertama courtesy call, Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan kedua pihak membahas tentang persiapan teknis pelaksanaan The ITU World Telecommunication Development Conference 2021 (WTDC-21) yang akan berlangsung pada 8 s.d 9 November 2021 di Addis Ababa, Ethiopia.
"Kami membahas beberapa hal yang dibahas antara lain mengenai pertemuan Kelompok Kerja WTDC, pertemuan persiapan Telekomunitas Asia Pasifik (APT), dan substansi WTDC termasuk Deklarasi WTDC," tuturnya.
Sekjen Mira Tayyiba juga mengapresasi pendampingan ITU dalam beberapa kegiatan pembangunan, antara lain pengembangan sistem radio untuk nelayan, peningkatan Indeks Pengembangan TIK, dan pengembangan IoT pada tahun 2017-2019 lalu.
"Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo meminta bantuan ITU untuk melakukan kegiatan capacity building," jelasnya.
Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, capacity building akan mencakup pada identifikasi, sharing knowledge, best practice, dan studi kasus tentang peran pemerintah dalam percepatan ekonomi digital di kawasan Asia Pasifik. "Serta berkolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat sipil," tuturnya.
Selanjutnya diskusi memfokuskan kepada inisiatif ITU dan perbincangan berlanjut untuk pendalaman mengenai kemitraan Indonesia dengan ITU dalam pengembangan TIK di Indonesia.
“Seperti Pusat Inisiatif Transformasi Digital, bekerja sama dengan Cisco dalam pengembangan kapasitas keterampilan digital dengan BPPTIK Cikarang sebagai focal pointnya. Lalu ada Proyek Percontohan Big Data ITU, bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan operator telekomunikasi,” paparnya.
Sekjen Mira Tayyiba menjelaskan, Kementerian Kominfo juga menyambut baik undangan ITU-WTDC 2021 dan menyatakan kesediaan berpartisipasi dalam konferensi tahunan yang akan membahas inovasi dan model kolaborasi untuk solusi konektivitas digital guna mencapai target SDG's.
"Kami akan mengikuti penyelengaaraannya. Secara bersamaan, Kominfo saat ini bekerja sama dengan ITU dalam beberapa proyek Kerjasama dan mendukung kegiatan tersebut dengan menyediakan data yang relevan untuk pelaksanaannya," tuturnya.
Dalam persiapan WTDC 2021, Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan pada September 2020 tahun lalu, Indonesia telah memberikan beberapa masukan untuk pengaturan WTDC 2021. “Selain itu, kami juga mencatat inisiatif ITU pada GIGA, dan Program Connect2Recovery,” ungkapnya. Demikian kominfo.go.id
Headline
LEAVE A REPLY