Jakarta, BIZNEWS.ID - Pilihan Koalisi Perubahan yang akhirnya menentukan Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam Pemilu 2024 membuka kotak pandora Siapa pemenang Pilpres 2024.
Munawar Fuad, pengamat Politik dan Kebijakan dari Universitas Presiden merespon : “Jika itu pilihannya, maka Kunci Pemenangnya Tinggal balapan Prabowo atau Ganjar Siapa cepat menggandeng Yenny Wahid. Itu Kuncinya”, papar Kang Fuad, kader dan aktivis Nahdlatul Ulama.
Dinamika perkembangan politik terkini makin memanas. Demokrat sedang meradang. Merasa dikhianati oleh NASDEM yang kabarnya telah memutuskan konfigurasi baru, pasangan Anies adalah Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB. “Politik penuh kejutan dan drama, bagi saya tak ada yang aneh dan mengherankan. Saya bisa memahami, kenapa NASDEM akhirnya tidak menentukan pilihan kepada AHY, ketua Umum Partai Demokrat”, papar Munawar Fuad.
Setidaknya terdapat tiga faktor kenapa akhirnya Nadem melakukan akrobat politik dengan mengambil risiko ditinggalkan oleh Demokrat dan atau PKS.
Pertama, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, sejak awal menempatkan dirinya sebagai King of The King dalam koalisi Perubahan. Sementara, di sisi lain, sepertinya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, lebih merasa dan merasa lebih pantas menentukan koalisi dan penentuan Capres-Cawapres.
Kedua, sejak awal dalam perspektif Nasdem dan sudah disepakati oleh ketiga Partai Koalisi bahwa siapapun legowo menerima pilihan Cawapres ditentukan oleh Capres Anies Baswedan. Jadi, kalau Nasdem atau Ketua Umum ikut menetapkan usulan dan Anies menerima, tentu tak ada yang salah.
Ketiga, ini yang terpenting kalkulasi dan target menang. Hampir semua Parpol, Survei dan pandangan elit politik, melihat faktor Jawa Timur sebagai penentu kemenangan. Maka variable suara
Nahdhiyyin jadi kunci. Setelah upaya menggandeng Khofifah dan Yenny Wahid, tidak berhasil, maka pilihan paling rasional dan realistis sekaligus punya prospekKemenangan yang jelas adalah Cak Imin. “Tinggal Demokrat dan PKS mau tetap bersama, atau hijrah atau justru ketinggalan momentum dan tidak akan masuk gerbong manapun. Dan kedua, bagaimana PDI Perjuangan dan Gerindra berlomba siapa cepat. Menurut saya yang bisa menandingi dan punya tren kemenangan lebih rasional dan realistis, dan saya yakini bakal mendapat dukungan NU Struktural, Kultural dan Spiritual, tinggal siapa cepat meminang Putri GUSDUR, Ning Yenny Wahidi”, Papar Kang Fuad meyakinkan.
LEAVE A REPLY