Home Sport Target Emas di Olimpiade 2024 Paris, Perpani Gelar Road to Champions

Target Emas di Olimpiade 2024 Paris, Perpani Gelar Road to Champions

0
SHARE
Target Emas di Olimpiade 2024 Paris, Perpani Gelar Road to Champions

Keterangan Gambar : Ketum PB Perpani Arsjad Rasjid (tengah berkacamata) memberi arahan kepada atlet Pelatnas, usai pelantikan kepengurusan PB Perpani 2022-2026 oleh Ketum KONI Pusat Marciano Norman di Jakarta, Rabu (8/2).

BizNews.id - Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) periode 2022 - 2026, siap menjalankan sejumlah program, di antaranya mengirimkan atlet ke sejumlah even internasional. Selain SEA Games dan Asian Games, Perpani memiliki target besar yaitu perolehan medali emas di Olimpiade 2024 Paris.

"Supaya lagu Indonesia Raya bisa berkumandang di Olimpiade tahun depan," ujar Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid usai pelantikan pengurus PB Perpani di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2023).

Pelantikan pengurus PB Perpani 2022 - 2026 dilakukan oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dan dihadiri Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, dan Deputi 4 dan 3 Kemenpora Raden Isnanta. Juga ada para mantan Ketum Perpani, yakni Oetojo Oesman, Hayono Isman yang kini Ketum KORMI, Kelik W. Wirawan, dan Illiza Sa'adudin Djamal.

Arsjad mengaku Indonesia punya kapasitas meraih emas, dan sudah pernah dibuktikan sebelumnya dalam Olimpiade 1988 di Korea Selatan. Saat itu Indonesia diwakili Tiga Srikandi, yaitu Nurfitriyana Saimana, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani. Lilies berhasil menyabet medali emas pertama untuk Indonesia, dan lagu Indonesia Raya berkumandang untuk kali pertama di Olimpiade.

"Indonesia memiliki talenta-talenta itu. Jadi tinggal bagaimana mempertajam, membuat kepercayaan diri. Karena bukan hanya keahlian, tapi yang paling penting mental, musti sering bertanding. Kalau sering bertanding jadi siap. Kalau bertandingnya kurang, mental kepercayaan diri kurang," kata Arsjad.

Arsjad yang merupakan Ketua Umum KADIN menambahkan bahwa mencetak atlet berprestasi membutuhkan proses berkesinambungan, dalam sebuah rangkaian pembangunan keolahragaan, yang terdiri atas tahap pembudayaan, pembibitan, pengembangan, dan pembinaan prestasi.

Pada tahap pembinaan prestasi, ketika atlet-atlet nasional telah terseleksi dan terpilih, akselerasi prestasi atlet-atlet tersebut harus dilakukan secara terpusat dan berkesinambungan untuk proyeksi ajang internasional. Itu semua, kata Arsjad, harus dibarengi intervensi yang terukur dari segi fisik, gizi, maupun psikis melalui program road to champions.

“Pembenahan menyeluruh baik dari segi kualitas SDM, sarana prasarana, program pembinaan dan perlombaan, serta organisasi yang mandiri menjadi target jangka panjang yang akan kami lakukan dalam rangka membawa Panahan Indonesia kembali berjaya,” katanya.

Di acara yang juga dihadiri oleh Tiga Srikandi panah Indonesia itu, Arsjad Rasjid mengakui bahwa waktu yang tersedia untuk mengejar target emas Olimpiade? tidaklah banyak. Belum juga Perpani harus menyiapkan atlet untuk ikut SEA Games dan Asian Games yang digelar tahun ini.

Arsjad menjelaskan bahwa tema kepengurusannya adalah inklusif kolaboratif. Oleh karena itu, tidak hanya atlet, dia juga mengajak tetapi kalangan profesional, termasuk pengusaha untuk bergabung di kepengurusan Perpani. Dia percaya keanekaragaman profesi, dapat mempermudah target Perpani untuk mencapai prestasi.

Sekjen PB Perpani, Antonius Riva, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, salah satu program unggulan dalam Road to Champions adalah mengikutsertakan para atlet Panahan Indonesia dalam kompetisi berkala di bawah naungan Federasi Panahan Dunia (World Archery Federation) untuk memperoleh poin dan ranking. Keikutsertaan pada ajang series Panahan tersebut dilakukan demi meningkatkan dan mengasah kemampuan, kepercayaan diri, dan daya kompetisi yang pada akhirnya membentuk atlet yang bermental juara. 

“Atlet Panahan Indonesia harus berada 10 besar ranking World Archery Federation, baik untuk kategori Compound maupun Rescurve, untuk pria, wanita, maupun beregu dan campuran. Hal ini akan memberikan benchmark dalam mengevaluasi positioning atlet Panahan Indonesia dibandingkan kompetitor negara lain,” tambahnya.(Dens)