Home Nasional Maksimalkan Kesiapan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Maksimalkan Kesiapan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

0
SHARE
Maksimalkan Kesiapan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Jakarta, BIZNEWS.ID - Dalam rangka upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Rabu (9/11).

Apel yang diinisiasi Kemenko PMK bersama BNPB dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dilaksanakan secara hybrid dengan melibatkan 2500 peserta luring dan peserta daring dari unsur kepala daerah 10 Provinsi dan 34 kabupaten/kota berpotensi rawan banjir dan longsor di Indonesia.

Sebagaimana diketahui Indonesia merupakan daerah rawan bencana, terbentang pada pertemuan lempeng tektonik, berada dalam Jalur Cincin Api Pasifik dan daerah cuaca ekstrem, sehingga rawan terhadap bencana alam di beberapa daerah/wilayah di indonesia.

Menurut data BNPB, sepanjang tahun 2022 telah terjadi sekitar 3.207 bencana, dimana 95% diantaranya disebabkan oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan longsor.

“Kondisi ini tentunya menjadi bahan pemikiran kita (refleksi) bahwa masih diperlukan upaya yang lebih maksimal baik di tingkat nasional, daerah, hingga masyarakat,” kata Menko PMK saat memberi sambutan pada Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Buperta Cibubur, Rabu (9/11).

Pada Oktober lalu, BNPB mencatat frekuensi rata-rata bencana yakni 70 kali per pekan. Bencana hidro metrologi basah merenggut korban jiwa tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya, yakni 50 orang.

Selain itu, BMKG memperkirakan secara umum wilayah Indonesia saat ini berada pada kategori curah hujan menengah hingga tinggi. 

“Kita harus terus siaga, karena potensi curah hujan tertinggi akan berlangsung dengan puncak pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023,” tuturnya.

Apel Kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana ini dinilai Muhadjir merupakan elemen yang sangat berperan penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

“Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan momentum memperkuat kerja sama penanggulangan bencana antar institusi/organisasi, dengan mengkaji kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat, meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur,” jelasnya.

Menko PMK menambahkan, tantangan kebencanaan ini juga menjadi topik penting dalam rangkaian acara G-20. Indonesia baru saja menjadi tuan rumah Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang dihadiri 193 negara di Bali.

Sesuai misi besar GPDRR, kegiatan apel siaga dan simulasi menghadapi bencana metrohidrologi hari ini menjadi bagian dari ikhtiar “resiliensi berkelanjutan” untuk meredam dampak kebencanaan secara kontinyu.

“Kita seharusnya terus meningkatkan kapasitas dalam upaya penanggulangan bencana. Bencana adalah urusan bersama. Untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata namun memerlukan dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, masyarakat, lembaga filantropi, dan media,” ungkap Menko PMK.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK turut memberi piagam penghargaan kepada 23 perwakilan Tim Medis Gabungan dan Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia sebagai apresiasi karena telah bekerja kurang lebih satu bulan di daerah terdampak bencana banjir Pakistan.

Menko PMK juga menyempatkan untuk berkeliling mengecek persiapan peralatan, personil dan posko untuk bencana didampingi Kepala BNPB, Pj Gubernur DKI Jakarta dan pejabat terkait.

Adapun Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan berkomitmen bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama.

 “Mudah-mudahan denga adanya apel ini semua yang terkait penanggunalan bencana sudah siap segala sesuatunya, baik personil peralatan dan peranti lunak agar bisa masuk ke sasaran secepatnya,” tuturnya.

Hadir dalam apel, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Indra Miza, Direktur Jenderal SDA PUPR Jarot Widyoko, Plt Kabag Geologi Kementerian ESDM Wafid, Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Sumarjaya, Perwakilan pejabat Kementerian/Lembaga, TNI, dan POLRI dan Perwakilan Lembaga.