Jakarta, BIZNEWS.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat peran Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) di Kaltara. Penguatan tersebut dilakukan dengan memberikan bantuan peralatan kepada KOMPAK.
Bantuan KOMPAK diserahkan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) kepada Kelompok Masyarakat Perisai Bahari, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Balai BPSPL Pontianak Andry Indryasworo Sukmoputro menjelaskan bahwa bantuan dengan nilai mencapai 99,5 Juta Rupiah yang disalurkan sebagai dukungan KKP terhadap peran kelompok masyarakat yang bergerak di bidang konservasi jenis ikan yang dilindungi dan/atau terancam punah.
“Bantuan ini kami harapkan dapat menjadi pemantik kelompok masyarakat lainnya sebagai mitra pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi maupun jenis-jenis biota laut yang dilindungi atau terancam punah, sekaligus menjadi roda penggerak pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat,” jelas Andry seperti dikutip kkp.go.id.
Selama periode 2018-2022, menurut Andry BPSPL Pontianak telah melaksanakan 16 serah terima bantuan pemerintah untuk konservasi (KOMPAK) di wilayah Kalimantan. Tahun ini, Kelompok Masyarakat Perisai Bahari di Kalimantan Utara terpilih sebagai salah satu kelompok penerima bantuan tersebut setelah melalui tahap seleksi dan verifikasi dari sejumlah kelompok masyarakat lainnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaf Manoppo dalam sambutannya menerangkan bahwa fokus pemerintah bukan hanya pada perluasan kawasan konservasi perairan namun juga efektifitas pengelolaannya melalui penetapan kebijakan/peraturan perundang-undangan maupun apresiasi kepada pihak-pihak pengelola kawasan konservasi, seperti kelompok masyarakat yang peduli dan berkomitmen terhadap kegiatan konservasi laut.
Menurut Victor, pemberian bantuan KOMPAK merupakan bagian dari upaya percepatan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi perairan maupun jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi oleh Undang-Undang.
“Kelompok masyarakat adalah ujung tombak dalam memelihara konservasi karena bersentuhan langsung dengan kawasan dan sumberdaya yang ada di dalamnya. Dukungan berupa bantuan sarana dan prasarana diberikan agar kelompok dapat mengelola kawasan dan sumberdaya secara mandiri sekaligus dapat mendatangkan manfaat ekonomi secara berkelanjutan,” terang Victor.
Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Hubungan antar Lembaga Provinsi Kaltara Ferdy Manurun Tanduk Langi menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan atas program bantuan KOMPAK yang telah diberikan.
“Keberadaan program bantuan KOMPAK ini agar dapat memberikan manfaat kepada kelompok serta menjadi stimulus agar dapat lebih produktif dalam berkontribusi menjaga dan mengelola kawasan konservasi perairan sehingga dapat berkelanjutan dan juga meningkatkan sosial ekonomi masyarakat pesisir di sekitarnya,” tutur Ferdy.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Utara Rukhi Syayahdin juga turut menjelaskan bahwa terbentuknya kelompok masyarakat penggiat konservasi di Kaltara tersebut atas inisiatif masyarakat setempat.
"Kami berharap bantuan konservasi ini dapat menjadi penghubung kelompok masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam mengelola kawasan konservasi perairan maupun biota-biota di dalamnya agar dapat berkelanjutan,” tegas Rukhi.
Sementara itu, Anggota Kelompok Perisai Bahari Saharudin menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus harapan agar dapat terus bekerja sama dalam mengelola kawasan konservasi bersama KKP.
Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, KKP terus mendorong kelompok penerima bantuan selalu menjadi garda terdepan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan melalui berbagai aksi perlindungan dan konservasi.
LEAVE A REPLY