Jakarta, BIZNEWS.ID - Pemerintah telah mencanangkan target produksi minyak 1 juta barel pada 2030. Untuk mencapainya, SKK Migas berupaya mempercepat proses pengembangan blok migas.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan seluruh rencana pengembangan (PoD) dan rencana pengembangan lanjutan (POFD) telah diproses. Hal tersebut diharapkan bisa mendongkrak produksi minyak.
"Ada yang mau revisi PoD, ada yang minta diperpanjang masa pengembangan proyeknya, dan ada yang berganti partner. Saya tidak ingat satu-satu, intinya sudah tidak ada lagi yang masuk laci," kata Fatar kepada katadata.co.id, akhir pekan kemarin.
Dirinya pun mencontohkan revisi rencana pengembangan Lapangan Ande-ande Lumut di Blok Northwest Natuna oleh operator AWE Holdings Singapore Ltd. AWE berencana mengajukan revisi PoD Ande-Ande Lumut pada akhir tahun ini.
Agar bisa dikembangkan, tim internal SKK Migas dan operator terus membahas poin-poin dalam revisi POD tersebut. Dirinya pun optimis pengembangan lapangan Ande-ande Lumut dapat segera dieksekusi.
Meski begitu, Fatar berharap harga minyak bisa kembali rebound. Sehingga target produksi minyak bisa tercapai.
Pasalnya, harga minyak yang rendah membuat pengembangan lapangan migas tak ekonomis. Apalagi, saat ini terjadi pandemi corona dan krisis ekonomi global.
"Mudah-mudahan masih bisa (target 1 juta barel di 2030) sepanjang harga minyak tidak terpuruk terus. Kalau terpuruk terus, semua orang pasti tahu investasi melambat," kata dia.
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY