
Jakarta, BIZNEWS.ID - Beberapa orang dari Komunitas Suku Yali, suku yang berasal wilayah pegunungan tengah Papua Pegunungan yang kini tinggal di Gang Subur No 5 RT 9 RW 2 kelurahan Lenteng Agung kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan masih melestarikan pembuatan noken (tas rajut khas Papua_red) meningkatkan kesejahteraan.
Melihat kondisi tersebut, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) Dr. Welasari. S.IP.,M.Si bersama rekannya Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Eva Zulfa Ivana. M.Sn menyelenggarakan program Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PKM-PMP) yang didanai oleh DPPM Kemdiktisaintek Tahun 2025 dengan cara memberikan pelatihan dan bimbingan untuk mendesain rancangan varian modifikasi pola noken, bimbingan mendesain asesoris yang sustainable dan cara memodifikasi Teknologi Rajut Otomatis DIY serta memberikan pelatihan penggunaan alat tersebut dan Kombinasi warna-warna benang. Tim PKM-PMP terdiri dari Ketua pengusul Dr. Welasari. S.IP.,M.Si, Eva Zulfa Ivana. M.Sn, Anggota pengusul 2 Otti Ilham, Khair. S.Sos.M.Si.M.H dan mahasiswa STIPAN Habel Gebze dan Hendrika Yarangga.
Berdasarkan observasi tim, terdapat dua permasalahan dalam produksi noken KOmunitas Suku Yali di Jakarta yaitu dari sisi produk dan pemasaran. Desain Noken dinilai kurang variatif pada motif sehingga kurang menarik perhatian (daya tarik hanya _+40%), desain noken sangat sederhana tanpa adanya embelishment (asesoris) yang menambah nilai estetika, komposisi warna pada noken kurang tepat sehingga kurang menarik perhatian (daya tarik hanya -+40%) dan produk Noken kurang memunculkan motif kekhasan budaya suku Yali sehingga serupa dengan produk tas rajut pada umumnya (-+40%).
Selain itu terdapat juga permasalahan pemasaran dimana pemasaran produk dilakukan secara sederhana dan sifatnya masih terbatas melalui kenalan,pertemanan,dan kekerabatan, belum adanya promosi produk noken secara luas dan didak terdapat papan reklame promosi penjualan sebagai usaha pengenalan produk noken yang dihasilkan.
"Untuk itu melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PKM-PMP), fokus pengabdian pada masyarakat ekonomi kreatif dalam hal produksi yaitu menghasilkan produk Noken yang variatif melalui pengembangan motif dua dimensi dan tiga dimensi dari modifikasi teknologi rajut Otomatis DIY sehingga menghasilkan produk noken yang memiliki daya saing dengan kekhasan budaya Papua dari Suku Yali, serta memberikan strategi pemasaran produk," ujar welasari.
beberapa kegiatan PKM yang dilakuan antara lain memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mitra dalam mendesain pola dan model noken, memberikan pelatihan dan bimbingan cara memilih benang-benang yang akan dikombinasikan dalam memproduksi noken sehingga hasil produksi noken memiliki daya tarik dan mempesona dan memberikan pelatihan dan bimbingan cara menambahkan aksen asesoris pada produksi noken.
"Agar noken yang diproduksi memiliki style tersendiri mitra diberi pelatihan dengan menambah akses asesoris yang memanfaatkan bahan sekitar yang dapat di daur ulang seperti botol plastik bekas sehingga noken yang diproduksi memiliki nilai estetika style tersendiri atau ciri khas dan pada akhirnya mampu meningkatkan penjualan produksi noken Rosa, Rosi komunitas suku Yali. Dalam pengadaan dan penggunaan alat rajut otomatis, Komunitas juga dilatih dan dibimbing gar dapat menghasilkan desain yang menarik menggunakan prinsip desain yaitu keseimbangan, repetisi, kontras, ritme, kesatuan, gradasi, dan variasi pada produk noken," beber Kaprodi Ilmu Pemerintahan itu.
Terkait permasalahan pemasaran tim PKM-PMP memberikan solusi dengan pemasangan papan reklame penjualan produksi noken Rosa, Rosi Komunitas Suku Yali. Selain itu pemasaran produk noken juga memanfaatkan online shop dengan bergabung menjadi seller pada e-commerce shopee, tokopedia. Tim PKM-PMP juga memberikan pelatihan pemasaran dan penjualan secara online shop pada e-commerce yang telah tersedia di (ig, tiktok. Whatsapp business) serta membuat katalog online dengan membuka toko online di shopee, Tokopedia.
Ketua Komunitas Suku Yali Rosamina Mabel menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, STIPAN dan IKJ karena melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PKM-PMP) memberikan manfaat dalam pembuatan noken khas Suku Yali. "Terimakasih kepada Kemendiktisaintek, STIPAN dan IKJ yang telah memberikan pelatihan dua dimensi dan 3 dimensi serta memberikan alat teknologi dalam mengembangkan noken yang memiliki keunikan dan kekhasan sehingga masyarakat di Jakarta dapat membeli noken kami," pungkas Rosamina.
Ketua pengusul Dr. Welasari. S.IP.,M.Si berharap melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PKM-PMP) ini mampu memberikan manfaat bagi Komunitas Suku Yali di Jakarta dalam menghasilkan produksi noken yang memiliki style tersendiri dan memiliki nilai estetika untuk meningkatkan penjualan produksi noken.
LEAVE A REPLY