Jakarta, BIZNEWS.ID - DKI Jakarta memenangkan Sustainable Transport Award (STA) tahun 2021. Direktur Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), Faela Sufa, mengatakan salah satu momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta adalah adanya integrasi angkot dengan layanan Transjakarta serta kehadiran MRT dan LRT.
“Dalam payung JakLingko, upaya DKI Jakarta untuk mengintegrasikan semua moda transportasi baik secara fisik maupun pembayaran, terbilang ambisius dalam beberapa tahun terakhir,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Oktober 2020.
Selain itu, penataan sistem transportasi publik milik DKI Jakarta dengan KRL Commuter Line awal tahun ini dianggap menjadi tonggak baru sistem integrasi transportasi publik di wilayah Jabodetabek.
Ada pula Transjakarta dengan pengembangan armada bus listrik yang diujicobakan tahun ini. “Mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030,” kata Faela.
Penghargaan STA itu akan diserahkan pada acara Transport Research Board Annual Meeting yang akan diselenggarakan di Washington, DC, pada Januari 2021 mendatang. Jakarta kemudian akan menjadi tuan rumah Mobilize 2021. Adapun dalam ajang STA, Jakarta bersaing dengan kota-kota di dunia seperti Adis Ababa, Bogota, Auckland, Braga, Buenos Aires, Frankfurt, dan Sao Paolo.
ITDP melihat masifnya pembangunan fasilitas untuk pejalan kaki selama dua tahun ke belakang. Salah satunya adalah alih fungsi Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, menjadi akses khusus pejalan kaki yang menghubungkan sejumlah stasiun dan halte.
Pembangunan jalur sepeda sepanjang 63 km pada 2019 serta rencana 500 km jalur sepeda terproteksi juga menjadi perhatian ITDP. Mereka menganggap hal tersebut menjadi sangat efektif, dilihat dari lonjakan jumlah pesepeda selama masa pandemi.
“Hal ini kemudian diperkuat dengan diimplementasikannya pop up bike lane dan Peraturan Gubernur No. 51 Tahun 2020 yang menginstruksikan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda selama Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berlangsung,” kata Faela.
Faela beranggapan, di tengah pandemi dan krisis lain, seperti pemadaman listrik dan kerusuhan politik, sistem transportasi berkelanjutan ramah lingkungan yang dimiliki Jakarta menjadi modal utama untuk memastikan kota dan warganya tetap bergerak.
Mereka mengapresiasi pengambilan keputusan tidak populer oleh Pemprov DKI di mana warganya sangat bergantung pada kendaraan bermotor. Demikian tempo.co
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY