Jakarta, BIZNEWS.ID - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Ridwan Djamaluddin menyatakan, pertambangan mesti diakui sebagai penunjang pokok peradaban. Saat ini seluruh aktivitas masyarakat modern ditunjang oleh industri pertambangan. Hal ini disampaikan Ridwan pada pembukaan seminar dan pameran Metconex 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), baru-baru ini.
Ridwan menyayangkan kesan negatif mendominasi di industri pertambangan, seperti merusak lingkungan. Peran penting industri pertambangan di berbagai lini kehidupan, justru dikesampingkan. Ia mengajak para milenial untuk melihat pertambangan dari dua sisi. "Jangan hanya dari sisi negatif, coba dilihat juga dari sisi manfaat kegiatan pertambangan bagi kesejahteraan masyarakat," kata Ridwan seperti dikutip esdm.go.id.
Ridwan menguraikan, tugas utama pelaku industri pertambangan adalah menjaga keberlangsungan lingkungan. Keseluruhan proses tersebut dijaga dengan undang-undang, mulai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pertambangan, pengolahan mineral hingga paska pertambangan. Pelaku industri dan masyarakat juga perlu mendorong industri pertambangan, agar makin maju, demi menghasilkan peningkatan nilai tambah hasil tambang.
Ridwan berharap kesadaran masyarakat meningkat, sehingga turut memastikan proses pertambangan yang berkelanjutan dan industri pertambangan berkontribusi lebih besar, termasuk bagi generasi yang akan datang.
Guna memastikan operasi pertambangan sesuai kaidah pertambangan yang baik, Ridwan mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui pemerintah, dengan cara yang sistematis. Misalnya penemuan tentang pertambangan ilegal. "Pertambangan ilegal berpotensi merugikan negara, baik dari sisi pajak maupun pendapatan negara," lanjut Ridwan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Alumni Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (IA-MET ITB) Bouman Situmorang menjelaskan, sektor pertambangan memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi nasional.
"Sektor pertambangan dan ekstraksi mineral menjadi sektor kunci yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Panel diskusi dan pameran diharapkan akan menghasilkan khasanah baru mengenai dunia pertambangan berkelanjutan, ramah baik bagi proses bisnis, maupun bagi kelestarian lingkungan".
Metconex 2022 sendiri menjadi ajang bertemunya pemangku kepentingan serta wadah untuk membahas isu, mencari solusi, dan langkah nyata guna mengembangkan industri pertambangan Indonesia. Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara "Tekmira" juga turut berpartipasi dengan menampilkan beberapa jasa layanan pengujian mineral dan barubara.
Seminar dan pameran internasional yang berlangsung hingga 11 Agustus 2020 ini mengangkat tema "Sustainability in Mineral & Metal Processing". Para peserta seminar dan pengunjung pameran digugah kesadarannya akan pentingnya mengedepankan aspek keberlanjutan dalam setiap tahapan mulai dari eksplorasi, pertambangan, pengolahan, peleburan, pelindian dan pemurnian mineral.
LEAVE A REPLY