Jakarta, BIZNEWS.ID - Sebagai salah satu tim besar, Persib Bandung sering mencatatkan tinta emas dalam perjalanannya di kompetisi sepak bola Indonesia.
Salah satu pencapaian prestisius Persib yang paling diingat tentunya adalah kala klub berjulukan Maung Bandung itu meraih gelar juara pada kompetisi Liga Indonesia edisi pertama musim 1994-1995.
Liga Indonesia merupakan wajah baru kompetisi sepak bola Indonesia.
Ajang tersebut terbentuk melalui peleburan kompetisi Perserikatan dan Galatama, yang selama puluhan tahun sebelumnya menjadi ikon kompetisi sepak bola Indonesia.
Melalui keberhasilan tersebut, Persib pun tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai tim pertama yang mampu meraih gelar juara dalam kompetisi Liga Indonesia.
Pencapaian Persib pun terasa istimewa sebab mereka mampu meraih kesuksesan tersebut dengan skuad yang 100 persen pemain lokal hasil binaan sendiri.
Nama-nama pemain seperti Robby Darwis, Yusuf Bachtiar, Kekey Zakaria, hingga Yudi Guntara berada di skuad Persib yang kala itu dilatih oleh Indra M Thohir.
Maung Bandung memastikan gelar juara Liga Indonesia I seusai mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor tipis 1-0, dalam laga final yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Ada banyak cerita yang mengiringi perjalanan Persib saat menjadi kampiun Liga Indonesia I.
Salah satu yang paling diingat dan bisa dibilang sebagai kisah paling epik adalah cerita ketika Persib berlaga pada babak semifinal, menghadapi Barito Putera.
Ada sebuah cerita aneh dan berhubungan dengan hal-hal mistis atau klenik, dalam laga tersebut.
Dikisahkan, penyerang Persib saat itu, Kekey Zakaria, dalam laga melawan Barito Putera itu Maung Bandung benar-benar dibuat kesulitan mencetak gol.
Padahal, sepanjang pertandingan, Persib tampil menekanm bahkan mampu mendominasi permainan.
Berbagai peluang emas pun berhasil didapatkan, tetapi tak ada satu pun yang berbuah gol. Kekey mengatakan, kala itu para pemain Persib sempat hampir frustrasi.
"Bagaimana tidak, kami kan sudah main habis-habisan itu. Dari awal pertandingan kami menyerang, tetapi tidak ada yang bisa jadi gol," kata Kekey, kepada Kompas.com.
Akan tetapi, cerita berubah setelah turun minum.
Dalam satu momen, Yusuf Bachtiar menaruh curiga karena sekilas dia melihat sebuah benda asing di belakang tiang gawang lawan.
Yusuf kemudian memberi tahu Sutiono untuk membuktikan penglihatannya itu.
"Pas babak kedua, itu kami dapat peluang dan hanya menghasilkan sepak pojok. Yusuf Bachtiar melihat ada telur di belakang gawang Barito. Yusuf lalu bilang ke Sutiono, dan Suti pun bilang ke saya," katanya.
Kekey pun menghampiri salah satu tiang gawang Barito. Kekey pun terkejut karena dia memang melihat sebutir telur berwarna hijau di belakang gawang Barito Putera.
Tanpa pikir panjang, Kekey pun menendang telur tersebut hingga pecah.
"Sudah pecah sama saya, Sutiono kemudian ambil itu telur, dan ketahuan kiper Barito. Ya, dia marah. Dia bilang ke Suti, "Kualat kamu, barang punya orang dirusak". Namun, Sutiono saat itu dia cuek saja," ujar Kekey.
Setelah telur pecah, Yusuf Bachtiar pun bersiap mengambil eksekusi sepak pojok. Percaya atau tidak, bola hasil sepak pojok Yusuf berhasil dikonversi menjadi gol oleh Kekey, melalui sundulan kepala.
"Nah pas sudah pecah itu saya baca "Bismillah" saja. Gak tau kenapa, itu tendangan sudut Yusuf mengarah tepat ke saya. Itu bola benar-benar nyamperin ke saya. Saya sundul dan gol," kata Kekey.
Keunggulan 1-0 Persib atas Barito Putera pun bertahan hingga akhir laga. Berkat kemenangan tersebut, Persib melaju ke babak final untuk menghadapi Petrokimia Putra.
Hingga saat ini, cerita soal telur misterius di gawang Barito Putera dalam laga semifinal Liga Indonesia I itu melekat dalam kisah perjalanan Persib ketika berhasil meraih gelar juara Liga Indonesia edisi pertama. Demikian Kompas.com
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY