Home Nasional Bangun Optimisme Perempuan Hadapi Tantangan Multiperan di Masa Pandemi

Bangun Optimisme Perempuan Hadapi Tantangan Multiperan di Masa Pandemi

0
SHARE
Bangun Optimisme Perempuan Hadapi Tantangan Multiperan di Masa Pandemi

Jakarta, BIZNEWS.ID - Setahun lebih Indonesia harus beradaptasi dan hidup berdampingan dengan bencana nasional non-alam, pandemi Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan kenyataannya, dampak masif dari pandemi ini paling banyak dirasakan oleh kelompok rentan yakni, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, apalagi mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera.
 
“Berbagai tantangan yang dihadapi perempuan saat ini memang tidak bisa kita hindari, namun tenggelam dalam duka juga bukanlah langkah yang tepat. Perlu kita sadari bahwa di balik setiap tantangan pasti ada kesempatan. Oleh karena itu, optimisme perlu kita pelihara dan wujudkan dalam berbagai bentuk upaya saling menjaga. Saat ini kita semua harus memberikan dukungan kepada perempuan, karena tidak bisa kita pungkiri pula bahwa sudah banyak perempuan yang telah memberikan kontribusinya dalam berbagai bidang pembangunan,” ujar Menteri Bintang dalam Tempo.co Discusshe: Peran Perempuan dalam Mencegah Penyebaran Covid-19.
 
Menteri Bintang menuturkan kerentanan perempuan sesungguhnya terjadi bukan karena perempuan lemah, tetapi karena nilai-nilai patriarki yang masih banyak dianut masyarakat mempersempit akses perempuan dalam berpartisipasi maupun menikmati manfaat pembangunan.
 
“Kekuatan perempuan pun kembali terbukti di masa kini, banyak dari mereka yang turut berkontribusi dalam mempertahankan ekonomi keluarga saat terhantam krisis. Di samping segala kesibukannya, perempuan juga mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh. Bahkan, mayoritas tenaga kesehatan yang tengah menjadi garda terdepan, khususnya perawat, adalah perempuan. Multi peran perempuan menjadi bukti bahwa perempuan jika diberikan kesempatan dan akses akan mampu menunjukkan kemampuannya,” ujar Menteri Bintang.
 
Menteri Bintang juga mengajak seluruh pihak khususnya perempuan untuk mengambil sisi positif dari pandemi ini yang ternyata telah mengajarkan kita kembali akan arti persatuan. Seperti peribahasa yang sering kita dengar, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
 
“Perempuan merupakan garda terdepan dalam upaya pencegahan Covid-19, jika perempuan terlindungi dan sehat, maka seluruh anggota keluarga akan sehat. Terpusatnya berbagai kegiatan di rumah membuat sosok perempuan yang kerap kali mengemban peran sebagai manajer keluarga menjadi lebih penting lagi. Perempuan lah yang biasanya berperan untuk memonitor setiap aktivitas anggota keluarga. Perempuan pula lah yang mengatur asupan gizi dan suplementasi anggota keluarga agar aman dari terpaan virus, mengingatkan penerapan protokol kesehatan, dan memastikan seluruh kebutuhan anggota keluarganya terpenuhi, baik dari segi fisik maupun mental. Untuk itu, marilah kita satukan kekuatan kita untuk menang melawan Covid-19. Jaga diri, jaga sesama, jaga perempuan dan anak, jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Menteri Bintang.
 
Sementara itu, Hadir pula Bupati Sragen, Kusdinat Untung Yuni Sukowati yang berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang telah dilakukan di Kabupaten Sragen dalam hal meningkatkan peran dan pemberdayaan perempuan selama masa pandemi.
 
“Berbagai upaya telah dan akan terus kami lakukan untuk perempuan-perempuan di Kabupaten Sragen. Tujuannya tidak lain untuk terus meningkatkan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan baik formal maupun non-formal. Upaya tersebut kami lakukan dengan memberikan kesempatan peningkatan karir baik profesional maupun non-profesional. Kami memberikan porsi dan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan khususnya dalam struktur aparatur sipil negara. Untuk non-profesional khususnya ibu rumah tangga kami memberikan bantuan modal untuk usaha kelompok kecil. Setiap tahunnya, kami memberikan bantuan untuk perempuan yang membuat usaha baru berupa hibah modal bukan pinjaman berbunga. Selain itu, kami juga memberikan bimbingan kepada ibu-ibu dan perempuan pelaku usaha mulai dari proses produksi sampai ke tahap pemasaran,” jelas Yuni.
 
Yuni menambahkan semua upaya yang dilakukan semata-mata untuk memberikan akses dan peluang yang sama serta meningkatkan peran perempuan dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender di Kabupaten Sragen. “Kami percaya saat perempuan diberikan akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki maka mereka pasti bisa memberikan kontribusinya untuk pembangunan daerah. Selain itu, akses modal yang kami berikan juga membuahkan hasil yang sangat baik, kami juga terus melakukan pemantauan kepada penerima modal. Untuk dapat mewujudkan kesetaraan gender dibutuhkan kerjasama seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, lembaga masyarakat, dan perempuan itu sendiri,” tambah Yuni.
 
Lebih lanjut, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Lenny N Rosalin menuturkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) diberikan mandat oleh Presiden untuk dapat melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 khususnya pada klaster keluarga, dengan melibatkan perempuan.
 
“Hal ini menjadi sangat penting karena klaster keluarga merupakan salah satu klaster terbesar yang membutuhkan intervensi segera. Apalagi, di dalam keluarga tersebut juga terdapat anggotanya yang memiliki kerentanan lebih, seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, penyandang disabilitas, hingga lansia. Cakupan dari Protokol Kesehatan Keluarga tersebut melihat pentingnya peran keluarga sebagai bagian dari lingkungan, jadi tidak dapat diartikan secara sempit saja. Selain itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam keluarga, Kemen PPPA juga mempunyai program BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita), melalui program ini kami percaya bahwa dari keluarga yang sehat, tercipta pula lingkungan yang sehat, menuju Indonesia sehat,” ujar Lenny.
 
Lenny menambahkan selama masa pandemi, multi peran yang harus ditanggung oleh perempuan selama masa pandemi kemudian semakin mempersulit mereka. “Para orang tua, terutama perempuan bertambah bebannya untuk juga menjadi guru bagi anaknya yang belajar dari rumah. Untuk itu, seluruh anggota keluarga dapat berperan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dalam keluarga. Dukungan dari setiap pilar keluarga menjadi kunci kesuksesan peran perempuan dalam memutus rantai penularan Covid-19 dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat menerapkan Protokol Kesehatan Keluarga secara kolektif serta berbagi tugas domestik secara setara. Tanpa kerjasama dalam keluarga, menjadi mustahil bagi kita untuk dapat melawan pandemi ini,” ujar Lenny. Demikian kemenpppa.go.id