Home Teknologi Airlangga Bahas Travel Bubble, Data Center, dan Sektor Energi

Airlangga Bahas Travel Bubble, Data Center, dan Sektor Energi

Sebagai Tindak Lanjut Leaders Retreat RI-Singapura 2022

0
SHARE
Airlangga Bahas Travel Bubble, Data Center, dan Sektor Energi

Jakarta, BIZNEWS.ID - Melanjutkan agenda kunjungan kerja di Singapura, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan beberapa Menteri Singapura diantaranya yakni Menteri Perdagangan dan Industri Singapura H.E. Mr Gan Kim Yong, Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura H.E. Mrs Josephine Teo, dan Menteri Transportasi Singapura H.E. Mr S. Iswaran.


Dalam rangkaian pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan beberapa tindak lanjut hasil pertemuan antar pimpinan negara dalam pertemuan Leaders Retreat Indonesia – Singapura 2022. Adapun Leaders Retreat Indonesia – Singapura yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2022 telah mengumumkan beberapa kesepakatan penting terkait dengan travel bubble, pengembangan data center di Nongsa Digital Park (NDP), hingga kerja sama di bidang energi.


Sejak Leaders Retreat, Indonesia telah memfasilitasi perjalanan wisata bebas karantina antara Batam - Bintan - Singapura. Sementara itu, skema Vaccinated Travel Lanes (VTL) by Sea yang dijalankan oleh pihak Singapura telah mengakomodir perjalanan kapal ferry bagi para pemudik yang memasuki kawasan yang telah ditetapkan, yakni di Lagoi - Bintan dan Nongsa - Batam.


“Ke depan, kami akan berupaya memulihkan perjalanan lintas batas dan memudahkan persyaratannya untuk lebih mendorong wisatawan Singapura mengunjungi Indonesia dengan aman,” papar Menko Airlangga seperti dikutip ekon.go.id.


Terkait pengembangan NDP, Indonesia menyambut baik investasi data center di NDP, dimana baik DC First maupun GDS akan memulai pengembangan tahap 1 bulan depan dan menargetkan pengoperasian tahap 1 pada bulan April dan Agustus 2023. Lahan yang dibutuhkan telah disiapkan untuk pendirian data center beserta kesiapan infrastrukturnya, diantaranya kebutuhan kapasitas listrik dan sistem pendinginan. Lebih lanjut, NDP juga terkoneksi dengan 13 sistem kabel bawah laut dan 7 landing station yang menghubungkan Pulau Batam ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan Pantai Barat Amerika Serikat.


Dalam rangka memfasilitasi dan meningkatkan kerjasama energi Indonesia dan Singapura, maka ditandatangani MOU Kerjasama Energi sebagai kerangka kelembagaan. Saat ini tengah menunggu pelaksanaan proyek yang sedang berjalan, termasuk proyek PLTS Batam yang telah ditambahkan ke daftar Proyek Strategis Nasional. Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) berencana untuk mengimpor 4 GW listrik rendah karbon, dan juga mengusulkan rencana investasi Grup Sunseap untuk mengembangkan fotovoltaik surya (PV) terapung di Batam.


“Kami berusaha untuk mengakomodasi minat yang meningkat dalam investasi pembangkit listrik tenaga surya di wilayah BBK dan berharap dapat bekerja sama lebih lanjut dengan Singapura untuk memfasilitasi proyek pengembangan sumber daya energi bersih dan terbarukan,” tutup Menko Airlangga.