Home Energi SKK Migas dan KKKS Fasilitasi Pertemuan Stakeholder Migas Area Jabanusa

SKK Migas dan KKKS Fasilitasi Pertemuan Stakeholder Migas Area Jabanusa

0
SHARE
SKK Migas dan KKKS Fasilitasi Pertemuan Stakeholder Migas Area Jabanusa

Jakarta, BIZNEWS.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stake holder) industri hulu migas area operasi Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara di acara Pra Kegiatan Forum Kapnas Jabanusa, di Surabaya, pada 17-19 Mei 2022. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara penunjang menuju Forum Kapasitas Nasional 2022, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 27-28 Juli 2022, dengan tema ‘Meningkatkan Efek Berganda Industri Hulu Migas untuk Indonesia’.


“SKK Migas terus mendorong peran industri nasional maupun lokal di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjadi kerja sama bisnis di antara pelaku usaha penunjang industri hulu migas, yang kemudian menciptakan dampak berganda bagi perekonomian nasional,” kata Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko. Acara pembukaan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.


Menurut Rudi Satwiko, kerja sama bisnis di antara pelaku usaha industri hulu migas lokal dan nasional turut memperkuat kapasitas nasional, terutama dalam mengejar target produksi 2030 sesuai roadmap SKK Migas, yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSFCD). Hal ini sejalan dengan program pembinaan lingkungan, yang merupakan bagian dari program G-20.


“Pelaku usaha penunjang industri hulu migas nasional dan lokal berperan besar dalam meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) industri hulu migas. Dengan kerja sama yang semakin kuat, saya yakin target TKDN industri hulu migas tahun 2022 yang sebesar 57 persen, bisa tercapai. Produksi migas di Jawa Timur memberikan sumbangsih yang besar secara nasional, maka dengan capaian TKDN yang tinggi manfaat keberadaan industri hulu migas akan sangat dirasakan dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, memberikan penerimaan daerah dan menggerakkan perusahaan lokal ,” jelasnya.


Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya mengatakan, Jawa Timur punya potensi migas yang tidak kecil. Potensi ini harus dioptimalkan untuk kemakmuran masyarakat. “Selain memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, potensi migas ini harus memberikan dampak lanjutan bagi perekonomian lokal. Oleh karena itu para pelaku usaha dan industri penunjang hulu migas di Jawa Timur dituntut untuk terus membangun kemampuan dan kapasitasnya,” katanya seperti dikutip skkmigas.go.id.


Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 Jabanusa diisi dengan sejumlah kegiatan seperti FGD (focus group discussion), yang menampilkan pemaparan sejumlah perwakilan pemangku kepentingan industri hulu migas. Kesempatan ini menjadi forum diskusi para pelaku usaha, pabrikan, vendor dan UMKM yang terlibat dalam aktivitas hulu migas, khususnya di area operasi Jawa, Bali Madura, dan Nusa Tenggara.


Di sekitar lokasi acara digelar UMKM Fair yang memamerkan kelompok-kelompok usaha/industri penunjang yang berhasil menciptakan dampak berganda bagi perekonomian di daerahnya. Sebanyak 22 kelompok usaha dari pihak pabrikan, vendor dan UMKM binaan ikut ambil bagian secara langsung.


Selain itu, yang menarik dalam acara Pra Forum ini sebagai bentuk peningkatan program Digitalisasi Hulu Migas,untuk pertama kalinya SKK MIGAS bersama dengan KKKS menghadirkan layanan On Site Service “ Beranda CIVD ( Centralized Integrated Vendor Development) ” kegiatan ini dimana penyedia barang / jasa industri hulu migas dapat langsung konsultasi dan coaching clinic seputar pendaftaran CIVD.


Hari pertama berlangsung 3 (tiga) sesi FGD. Sesi pertama mengangkat tema ‘Pengembangan Kapasitas Daerah di Wilayah Jabanusa’, dengan narasumber SKK Migas, Pertamina EP Cepu, pabrikan PT Indal Steel Pipe, dan Pemda Gresik. Sesi kedua mengambil tema ‘Peran Digitalisasi Hulu Migas untuk Mendukung Pengembangan Potensi Perusahaan Daerah’, dengan narasumber SKK Migas, Petronas, EMCL, dan vendor usaha kecil CV Bojonegoro Langgeng Control. Sedangkan sesi ketiga bertema ‘Dukungan Bank Daerah terhadap Industri Hulu Migas’, yang menampilkan pemaparan HCML,Bank Jatim serta pihak vendor PT Orela Shipyard.


Pada hari kedua, berlangsung sesi lanjutan FGD bertema ‘Bukti Nyata Pembinaan KKKS terhadap Pabrikan yang Dibina’. Tema ini menghadirkan narasumber Petronas serta dua pabrikan yakni PT Federal Solusi Indonesia dan PT Berkah Hidup Syukur.


Setelah semua sesi FGD selesai, panitia mengajak seluruh peserta mengunjungi booth-booth UMKM Fair. Pada kesempatan ini, panitia menggelar lomba antarUMKM binaan, serta lomba kompetisi foto/video yang bisa diikuti oleh pengunjung yang hadir.


Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengapresiasi tingginya animo masyarakat khususnya pelaku usaha, pabrikan, vendor dan UMKM penunjang industri hulu migas terhadap Pra Kegiatan Forum Kapnas 2022. Tahun ini, untuk kedua kalinya SKK Migas bersama KKKS mengadakan Forum Kapasitas Nasional.


“Tahun lalu kita lebih banyak bicara penguatan kapasitas nasional. Kali ini SKK Migas dan KKKS memberikan perhatian lebih terhadap penguatan kapasitas daerah. Makanya sebelum Forum Kapasitas Nasional 2022 diselenggarakan di Jakarta Juli nanti, kami mengadakan Pra Kegiatan Forum Kapnas di lima kota yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang, yang masing-masing mewakili area operasi Jabanusa; Sumbagut; Pamalu, Kalsul dan Sumbagsel,” jelasnya.


Erwin menambahkan, SKK Migas tidak saja mendekatkan para pelaku usaha daerah untuk ambil bagian sebagai penunjang industri hulu migas, tetapi juga mendorong peningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah untuk terlibat lebih jauh di aktivitas industri hulu migas.


“Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 Jabanusa juga menjadi wadah business matchmaking atau forum bisnis bagi pelaku industri hulu migas dan penunjangnya. Di sisi lain, forum ini menjadi kesempatan bagi SKK Migas dan KKKS untuk menyampaikan kebijakan dan regulasi-regulasi terbaru, yang berhubungan dengan aktivitas usaha industri hulu migas,” kata Erwin.