Home Sport Juara Umum di Kejuaraan Bantul, Pordasi DKI Tetap Waspadai Jabar di PON 2024

Juara Umum di Kejuaraan Bantul, Pordasi DKI Tetap Waspadai Jabar di PON 2024

Berkuda

0
SHARE
Juara Umum di Kejuaraan Bantul, Pordasi DKI Tetap Waspadai Jabar di PON 2024

Keterangan Gambar : CdM DKI Jaya Fatchul Anas (rompi) menerima trophy Juara Umum Kejuaraan Kuda Pacu Piala Tiga Mahkota dan Pertiwi 2024 di Lapangan Pacuan Sultan Agung, Bantul, DIY.

Biznews.id - Jakarta - Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta tampil sebagai Juara Umum dalam
Kejuaraan Kuda Pacu Piala Tiga Mahkota dan Pertiwi di Lapangan Pacuan Sultan Agung, Bantul, Minggu (28/4). Namun, Pordasi DKI tetap mewaspadai kekuatan Jawa Barat (Jabar) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh Sumut.


Pada Kejuaraan Berkuda Piala Tiga Mahkota dan Pertiwi, kontingen besutan Aryo Djojohadikusumo sukses merebut Juara Umum dengan 6 emas dan 3 perak.

"Meski kita meraih gelar juara umum namun Jabar tetap kita waspadai di Pekan Olahraga Nasional September 2024 nanti di Aceh-Sumut," beber Chief de Mission (CdM) Kontingen, DKI Fatchul Anas, dalam bincang-bincang dengan awak media Selasa (30/4) di Jakarta.

Anas menjelaskan alasan Jabar patut diperhitungkan, karena kontinen Bumi Priangan tersebut memiliki banyak kuda pacu yang diturunkan di kejuaraan tersebut.

"Memang Jabar hanya merebut dua kelas. Tapi lihat hampir di semua kelas mereka mendapatkan tempat, entah itu di posisi kedua ataupun ketiga. Artinya mereka juga memiliki potensi meraih juara. Apalagi mereka disuport habis oleh pemilik kuda yakni Edi Sadak yang memang 'gila 'di olahraga kuda pacu," jelas Anas.

Sementara itu Manajer Tim Kuda Pacu DKI Bagus mengatakan keberhasilan DKI meraih juara umum di Bantul, memang sudah diperkirakan sebelumnya.

"Sudah sesuai dengan ekspektasi karena yang kita turunkan adalah kuda yang merebut juara di Babak Kualifikasi PON lalu. Memang ada yang di luar target. Untungnya berhasil ditutup oleh pelapis yang merebut medali emas," jelas Bagus.

Dalam lomba tersebut, nomor pamungkas yakni di race ke-21 yang memperebutkan hadiah sebesar Rp. 250 juta, terpaksa dibatalkan. Di kelas 3 tahun A/B atau Derby yang menempuh jarak 1.200 meter ada seekor kuda yang belum masuk kandang star. Namun pintu star sudah dibuka, sekitar 11 kuda pun sudah digeber oleh jokinya masing-masing. Karena sesuai peraturan apabila ada kuda yang belum masuk kandang star, namun kuda sudah dilepas lomba menjadi tidak sah.

"Mengingat ada kuda yang belum masuk kandang star dan kuda sudah dilepas maka harus diulang. Tetapi mengingat hari sudah malam dan minim penerangan dan juga demi keselamatan kuda dan penunggangnya, lomba terpaksa dibatalkan. Untuk hadiah dibagi merata untuk pemilik 12 kuda," ujar Ketua Panitia Kejuaraan Berkuda Piala Tiga Mahkota dan Pertiwi, Aryo Djojohadikusumo, saat menutup lomba.(Dens)